0 0
Read Time:2 Minute, 23 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta – Umat Islam telah memasuki hari terakhir Ramadhan. Sebelum Ramadhan berakhir, sebagian orang memanfaatkan waktu yang tersisa untuk mengamalkan amalan tertentu.

Hal ini dikarenakan banyak keutamaan dan keutamaan di bulan-bulan Ramadhan lainnya, terutama di sepuluh malam terakhir Ramadhan.  

Menurut Hanki Fardiansah dari UIN Sirif Hidayatullah Jakarta, dosen Fakultas Dirasat Islamiyah, keutamaan sepuluh malam terakhir Ramadhan dijelaskan dalam hadits riwayat ‘Isyah’ sebagai berikut:  

“Ketika memasuki sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, Nabi SAW berkonsentrasi beribadah, mengisi malam-malamnya dengan ibadah, dan membangunkan keluarganya untuk ikut beribadah” (HR al-Bukhari).

Lantas, apa saja amalan utama yang dianjurkan di akhir Ramadhan?  

Menurut Syekh Zainuddin Al-Malibari dalam bukunya Fatul Muin, ada tiga amalan yang wajib dilakukan pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Ketiga amalan tersebut adalah bersedekah, memperbanyak membaca Al-Qur’an, dan memperbanyak I’tikaf. Peningkatan sedekah

Pertama, perbanyaklah amal, penuhi kebutuhan keluarga, dan berbuat baiklah kepada sanak saudara dan tetangga.

“Yang berpuasa boleh berbuka puasa sebanyak-banyaknya, meski hanya segelas air,” lapor NU Online, Senin (8/4/2024).   Baca lebih lanjut Al-Quran

Kedua, perbanyak membaca Al Quran. Membaca Al-Qur’an disunnahkan kapanpun dan dimanapun membaca Al-Qur’an dilarang kecuali di tempat seperti toilet.

Menurut Imam An-Nawawi, membaca Al-Qur’an di awal malam lebih utama dari pada awal malam. Pendapat ini juga diungkapkan oleh Abu Bakar Siyatha yang mengatakan bahwa membaca Al-Qur’an pada malam hari lebih baik dibandingkan pada siang hari karena lebih fokus.  

Sedangkan cara membaca Al-Quran yang paling baik di siang hari adalah setelah shalat subuh.

Ketiga, memperbanyak itikaf. Hal ini sesuai dengan amalan Nabi yang memperbanyak ibadah dengan melakukan Iqaf di masjid pada akhir Ramadhan.  

Pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan, Rasulullah melihat ibadah yang istimewa.  

Pertama, jadikan malam Ramadhan menjadi hidup. Hal ini dijelaskan dalam Shahih Muslim, Aisyah berkata:

   Gurunya صلى الله عليه وسلم قام ليلة حتي السباح   

“Saya selalu melihatnya shalat sampai subuh di bulan Ramadhan.”

Kedua, pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan, Rasulullah biasa membangunkan anggota keluarganya untuk salat magrib, sebuah hadits Abi Zar memperjelas hal ini:

   عرض المزيد  

“Sesungguhnya Rasulullah dan keluarganya biasa bangun (untuk shalat) pada malam tanggal 23, 25, 27. Apalagi pada malam tanggal 29.”  

Ketiga, Nabi memperketat ikat pinggangnya dengan menghindari tidur pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan. Berdasarkan hadits ini:  

في الصحيهين عن Aisha رضي الله عنها Aku berkata: Dia adalah Utusan Allah.  

Ketika Rasulullah melihat sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan masuk, beliau mengencangkan ikat pinggangnya, memulai malam itu (sholat) dan membangunkan keluarganya.  

Keempat, Rasulullah berpuasa tanpa henti hingga matahari terbenam (Isya Roja) pada salah satu dari sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan. Namun puasa sunnah tidak dianjurkan bagi para pengikutnya. 

 tindakan ini membuat pesan menjadi lebih buruk 

Kelima, Rasulullah biasa mandi dan membersihkan diri serta memakai wewangian sebelum Isya pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan dengan harapan mencapai Lailatul Qadr.  

Keenam, Rasulullah SAW selalu melakukan itikaf pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan. 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D