0 0
Read Time:3 Minute, 52 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta – Facebook adalah salah satu jejaring sosial yang paling banyak digunakan di dunia. Menurut Statista, Facebook kini digunakan oleh lebih dari 3 miliar pengguna di seluruh dunia.

Pengguna membuat konten aktif di jejaring sosial yang dibuat oleh Mark Zuckerberg ini setiap hari.

Karena banyaknya pengguna, demografi pengguna Facebook pun beragam. Ini termasuk orang-orang yang tidak memahami keamanan digital dengan baik.

Faktanya, bisa dikatakan semakin banyak masyarakat yang menggunakan layanan digital, maka semakin besar kemungkinan kejahatan tersebut disembunyikan dengan berbagai cara.

Kejahatan dunia maya yang menargetkan pengguna berkisar dari phishing, kontrak pengiriman palsu, hingga penipuan yang pada akhirnya mengakibatkan kerugian finansial, pencurian identitas, dan bahkan informasi pribadi.

Berikut Tekno dianrakyat.co.id rangkum 10 jenis penipuan dan kejahatan siber di Facebook serta cara menghindarinya, seperti dilansir Gizchina, Kamis (15/2/2024). 1. Berburu

Penipuan phishing bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang korban, mulai dari kredensial login, informasi kartu kredit, atau informasi pribadi dengan memikat korban ke situs web palsu.

Dalam penipuan phishing, korban sepertinya menerima pesan atau notifikasi yang akhirnya mengajak mereka mengklik link berbahaya atau halaman palsu. Mengkliknya sebenarnya akan membocorkan rahasianya kepada orang lain.

Untuk menghindari metode ini, pengguna perlu memeriksa keaslian pesan dan sebisa mungkin menghindari mengklik link tersebut. 2. Hadiah palsu

Siapa yang tidak suka hadiah hadiah atau hadiah selebriti? Namun Anda juga harus berhati-hati.

Pasalnya, para penipu kerap menggunakan penawaran palsu untuk menarik korban yang tergiur iming-iming imbalan tersebut, meski mereka mencari keuntungan sendiri. Misalnya saja mendapatkan like, share atau informasi pribadi dari korban.

Agar tidak terjebak seperti ini, sebaiknya pengguna bersikap kritis dan skeptis terhadap berbagai tawaran produk gratis. Jadi, selalu pastikan level yang membuat penawaran sudah benar sebelum Anda tergoda untuk berpartisipasi.

Pernahkah Anda mendengar cerita tentang pria kulit putih yang mencari cinta di Facebook dan sepertinya menyukai korbannya? Kenyataannya, sang kekasih hanya menginginkan uang dari korbannya. Cara ini banyak ditemui di media sosial.

Untuk menghindarinya, berhati-hatilah saat berkomunikasi online dengan orang asing dan jangan pernah mengirimkan uang ke tanggal yang Anda ketahui dari media sosial.

Anda juga harus ingat bahwa jika seseorang meminta uang kepada Anda pada kencan online meskipun Anda belum pernah bertemu dengannya, ini adalah sesuatu yang harus Anda waspadai. 4. Menyamar sebagai keluarga

Jenis penipuan lain yang mungkin terjadi adalah penipu membuat identitas palsu orang tersebut. Misalnya berpura-pura menjadi teman, anggota keluarga, atau tokoh masyarakat untuk mendapatkan uang atau mengungkapkan informasi tentang korban.

Penyerangan jenis ini menggunakan kepercayaan dan rasa kekeluargaan sehingga korban menyetujuinya dan akhirnya memberikan uang.

Untuk menghindari tren tersebut, pastikan untuk selalu mengecek profil orang-orang yang bekerja dengan Anda di media sosial, khususnya Facebook.

Penyebaran misinformasi dan berita palsu seringkali membuat konsumen percaya bahwa informasi palsu adalah kebenaran.

Metode ini sering kali menggunakan headline yang bagus untuk menarik korban.

Untuk menghindari misinformasi dan berita bohong, pastikan selalu mengecek keaslian informasi yang kita baca. Apalagi jika kita ingin membaginya kepada orang lain. 6. Penipuan clickbait

Penipuan clickbait sering kali menggunakan judul yang dapat dipercaya untuk mengelabui pengguna agar mengeklik tautan atau mengirim mereka ke situs web berbahaya.

Penipuan ini mungkin menjanjikan penawaran khusus untuk menarik pengguna agar mengklik.

Oleh karena itu, agar tidak diklik, selalu berhati-hatilah saat mengklik link tersebut. Pastikan informasinya benar sebelum mengkliknya.

Malware yang diunduh dalam bentuk apk seringkali merugikan pengguna. Metode penipuan saat ini adalah menginfeksi perangkat pengguna dengan malware, spyware, dan bahkan perangkat lunak berbahaya.

Program jahat ini kemudian meminta akses ke berbagai fitur pengguna tanpa izin mereka.

Untuk melindungi diri Anda dari aplikasi berbahaya ini, pastikan Anda selalu mengunduh aplikasi dari sumber yang aman. Misalnya dari Google Store atau App Store. 8. Penipuan berdasarkan investasi palsu

Investasi abal-abal menyasar penggunanya dengan menjanjikan keuntungan tinggi, padahal sebenarnya investasi abal-abal.

Penipuan ini kemungkinan besar melibatkan perusahaan investasi palsu, skema ponzi, atau penipuan kripto untuk mendapatkan keuntungan palsu.

Untuk menghindari penipuan investasi ini, lakukan riset dan riset dengan cermat dan dapatkan saran dari profesional keuangan tepercaya sebelum berinvestasi atau berbagi informasi keuangan secara online.

Penipuan penelitian sering kali menjanjikan dana atau imbalan kepada korbannya sebagai imbalan atas informasi untuk tujuan penelitian.

Jenis penipuan ini dapat mengumpulkan informasi pribadi untuk pencurian identitas atau mengarahkan pengguna ke situs web jahat yang berupaya mengumpulkan informasi tentang korban.

Untuk menghindari hal ini, berhati-hatilah saat memberikan informasi pribadi secara online dan periksa validitas survei sebelum berpartisipasi. 10. Mencuri dan berburu

Pencurian akun dan phishing melibatkan akses tidak sah ke pengguna Facebook dengan mencuri kata sandi, media sosial, pesan pribadi, atau informasi pribadi yang disimpan di akun yang dicuri.

Untuk mencegah peretasan jenis ini, pastikan Anda selalu menggunakan kata sandi yang unik dan kuat, menggunakan keamanan dua faktor, dan tetap waspada jika ada yang tidak beres dengan akun Facebook Anda.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D