0 0
Read Time:3 Minute, 55 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta Idul Adha identik dengan berbagai masakan olahan daging. Sebab, saat ini umat Islam mengamalkan Sunnah aliran Muqad, yakni berkurban, sebagai wujud ketaatan dan penghormatan terhadap ajaran agama. Setiap tahun, penyembelihan hewan yang disembelih menjadi pusat perayaan, dan dagingnya dibagikan serta diolah menjadi berbagai hidangan lezat.

Banyak orang yang memilih untuk mengolah daging kurban menjadi berbagai masakan seperti sate, rendang atau semur. Tujuannya agar dagingnya awet dan bisa disimpan dalam jangka waktu lama, sehingga bisa dinikmati hingga beberapa hari atau minggu ke depan. Banyak sekali manfaat makan daging, terutama dalam hal membentuk otot, meningkatkan kekebalan tubuh, dan mencegah anemia. Kandungan protein dan zat besi yang tinggi pada daging merupakan komponen penting bagi kesehatan dan vitalitas tubuh manusia.

Namun konsumsi daging secara berlebihan juga dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan tubuh. Meski daging kaya akan nutrisi, namun mengonsumsinya secara berlebihan dapat meningkatkan risiko berbagai gangguan kesehatan. Lalu apa saja dampak negatif lain dari terlalu banyak makan daging?

Berikut dianrakyat.co.id ulasan dampak makan daging kurban terlalu banyak di Idul Adha, dirangkum dari berbagai sumber, Rabu (19/6/2024).

Terlalu banyak makan daging bisa membuat tubuh terasa lelah dan mengantuk. Hal ini dikarenakan tubuh kehilangan banyak energi untuk mencerna protein dari konsumsi daging. Proses pencernaan membutuhkan lebih banyak aliran darah ke usus, sehingga aliran darah yang seharusnya menuju organ lain dialihkan ke sistem pencernaan. Kondisi ini menyebabkan tubuh merasa lelah setelah mengonsumsi daging dalam jumlah banyak. Selain itu, jenis daging tertentu, seperti daging sapi dan kalkun, mengandung triptofan tinggi yang dapat meningkatkan produksi melatonin, hormon penyebab kantuk dan mengatur siklus tidur. 2. Masalah pencernaan

Konsumsi daging secara berlebihan tanpa diimbangi dengan serat dapat menyebabkan berbagai gangguan pencernaan. Gangguan tersebut antara lain kembung, sembelit, dan diare. Pola makan rendah serat tidak hanya menyebabkan masalah pencernaan tetapi juga dapat mempengaruhi pengaturan kadar gula darah. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kekurangan serat dalam makanan dapat berdampak buruk pada kesehatan pencernaan dan metabolisme tubuh. 3. Dehidrasi

Efek samping lain dari terlalu banyak makan daging adalah dehidrasi. Tubuh membutuhkan banyak air untuk mencerna protein yang dicerna. Meskipun protein merupakan makronutrien penting, banyak orang mengonsumsi lebih banyak protein daripada yang sebenarnya dibutuhkan tubuh. Asupan protein harian yang dianjurkan hanya sekitar 0,8 gram per kilogram berat badan. Oleh karena itu, seseorang dengan berat badan 75 kg sebaiknya mengonsumsi protein tidak lebih dari 60 gram per hari.

 

Konsumsi daging secara berlebihan juga dapat menyebabkan bau mulut. Saat tubuh mencerna daging, amonia diproduksi sebagai produk sampingan. Bau amonia ini bisa masuk ke mulut dan menyebabkan bau mulut. 5. Bau badan

Selain kurang mandi, konsumsi daging berlebihan juga bisa menyebabkan bau badan tidak sedap. Asam amino yang terdapat pada daging merah dapat meninggalkan residu di usus selama proses pencernaan. Enzim usus memecah limbah ini, yang bercampur dengan bakteri di kulit saat berkeringat dan memperburuk bau badan. 6. Keringat berlebihan

Mengonsumsi daging dalam jumlah banyak menyebabkan tubuh mengeluarkan keringat berlebih yang disebut dengan ‘keringat daging’. Dikutip dari Business Insider, “keringat daging” terjadi ketika tubuh mencoba mencerna makanan yang dicerna. Saat Anda makan, tubuh akan menggunakan sejumlah energi untuk mengolah makanan tersebut. Kondisi ini disebut juga termogenesis dan dapat menyebabkan peningkatan suhu tubuh. Karena protein memerlukan lebih banyak energi untuk dicerna, terjadi efek termogenesis yang lebih besar, meningkatkan suhu tubuh dan menyebabkan keringat. 7. Sakit kepala

Mengonsumsi daging bisa menyebabkan sakit kepala karena bisa menyebabkan dehidrasi. Selain itu, karbohidrat adalah bahan bakar utama otak. Jika kita terlalu banyak makan daging dan kekurangan karbohidrat, kita bisa menyebabkan sakit kepala dan penurunan fungsi mental.

Konsumsi daging merah secara berlebihan meningkatkan risiko degenerasi makula terkait usia, yang merupakan penyebab utama kebutaan pada orang lanjut usia. Lemak jenuh pada daging diduga berbahaya bagi pembuluh darah kecil di mata. Beberapa bahan kimia pada daging olahan, seperti nitrosamin, juga diduga dapat merusak mata. 9. Tulang lemah

Konsumsi protein berlebih dapat menyebabkan hilangnya kalsium melalui urin, yang penting untuk membangun kekuatan tulang. Meski kondisi ini bisa dicegah dengan mengonsumsi kalsium dalam jumlah yang cukup, namun banyak orang yang tidak memikirkan hal tersebut saat mengonsumsi makanan kaya protein. Kekurangan kalsium dapat menyebabkan lemahnya tulang dan peningkatan risiko patah tulang. 10. Masalah usus

Kesehatan usus sangat dipengaruhi oleh keseimbangan bakteri yang terdapat di dalamnya. Bakteri baik dan jahat yang hidup di usus kita berperan penting dalam menjaga kesehatan secara keseluruhan. Apa yang kita makan setiap hari bisa berdampak besar pada komposisi bakteri tersebut, terutama makan banyak daging. Oleh karena itu, penting untuk memastikan jumlah bakteri baik mendominasi bakteri jahat.

Konsumsi daging saja tidak cukup untuk menjaga keseimbangan bakteri. Hal ini harus diimbangi dengan asupan serat yang cukup. Serat bisa didapat dari buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian. Nutrisi ini tidak hanya membantu melancarkan pencernaan, tetapi juga menyediakan makanan bagi bakteri baik di usus, membantu mereka berkembang biak dan mengalahkan bakteri jahat.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D